Berani Memulai Usaha

sulitkah memulai suatu usaha itu?
bagi yang tidak punya nyali, mungkin jawabanya adalah iya. dan Bagi yang sudah sukses, itu mudah, tinggal take action.
dari pakar cara gila jadi pengusaha "purdie candra" inilah cara memulai sebuah usaha

"Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-apa" Purdi E. Chandra
 
Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis yang menarik, prospektif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.
 
Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.

Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin berwirausaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal dan tidak begitu pandai. Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”
 
Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu menurut saya justru akan menciutkan nyalinya.
 
Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha. Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”

Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak punya apa-apa. Saat Anda merasa tertekan. Saat Anda tidak dapat berbuat apa-apa dengan ijazah Anda. Saat Anda kebingungan karena harus bayar kredit rumah. Atau pada saat Anda merasa terhina.”
 
Memang nasehat saya ini agak berbeda dengan kebanyakan orang. Biasanya orang menyarankan, kalau mau usaha sebaiknya mengumpulkan modal dulu, kemudian cari tempat dan seterusnya. Tetapi, banyak orang sukses sebagai wirausahawan justru dimulai dari sebaliknya, hanya punya semangat dan tidak punya apa-apa. Kondisi yang ada memaksa mereka harus “bermimpi” tentang masa depannya, kemudian tertantang untuk menggapainya, dan berusaha keras untuk mewujudkannya.
 
Anda tentu tahu atau paling tidak pernah mendengar nama Steve Jobs. sebelumnya dia bukan siapa-siapa. Jobs hanyalah anak muda yang gemar bercelana jeans belel dan berkantong kempes. Belakangan, dia membuat Apple Computer di garasi rumahnya, dan mendirikan perusahaan yang masuk Fortune 500 lebih cepat dari siapapun sepanjang sejarah.
 
Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan karena kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-temannya yang suka berhura-hura.
 
Tapi, saya tidak menyarankan Anda untuk mengabaikan pendidikan. Hanya saja, saya ingin mengatakan, bahwa untuk menjadi wirausahawan terlebih dahulu dibutuhkan keberanian memulai (bertindak), untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Hal tersebut harus segera dilakukan, sebelum orang lain mendahuluinya. Kepandaian akademis akan diperlukan bila usaha kita sudah berjalan, dan itu bisa kita dapatkan dengan mengikuti kuliah lagi, atau kita bisa membayar orang-orang pandai sebagai karyawan atau konsultan.

Jual Lele


Butuh Lele?
atau butuh bibit lele?
Hubungi : Andika
085226176897
fb : harits_andi@yahoo.co.id
email : andika.supriyanto@yahoo.com

pemesanan bisa melalui online
dan langsung dikirim ditempat tujuan
(lokasi pati dan sekitarnya)

jelajahi pariwisata Indonesia

http://www.indonesia.travel/quiz/index.php?fuid=100000001990114

Arborek Tourism Village, Raja Ampat
The village of Arborek is fast rising as a pioneer among the 18 beautiful villages in West Papua that have embarked on developing local regulations for community-based marine conservation, For this,  the village of Arborek has gained an outstanding reputation among both the local authority and international community. With the assistance of the national and local government, from research centers, and non-government organizations, the local people have succeeded in formulating local regulations, naming their conservation region the Mambarayup and Indip.

Finding underwater beauty is not so difficult here.  Along the Arborek pier, divers can simply plunge into the water and instantly find a most intriguing illumination of the glittering of a gorgonian fan just below the surface. People in Arborek are hospitable and very industrious, creating exceptional handicrafts from sea pandan leaves to make the most of their time each day. Arborek is fascinating both underwater and in the village.

Known as the Arborek Tourism Village, the community is known for its handicraft in making hats and noken (string bags). Unlike most women in other villages who also give a hand to their husbands as fishermen, nearly all mothers in this village produce handicrafts for a living. Although they are convinced that catching lobsters and work in pearl agro-production are much more profitable, yet they feel that handicraft is more distinguished and more graceful work for women. This is a village worth visiting. Only one and half hours from Waisai, Raja Ampat’s capital, the village of Arborek is awaiting visitors from around the world.